Dasar-Dasar Iman (2) : Iman Kepada Malaikat
Siapakah Malaikat itu ?
Secara bahasa مَلاَئِكَةٌ bentuk jama’ dari مَلَكٌ. Ia berasal dari kata
أَلُوْكَةُ (risalah), ada yang menyatakan dari لأَكَ (mengutus), dan ada pula
yang berpendapat selain dari keduanya.
Allah berfirman:
الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ جَاعِلِ الْمَلَائِكَةِ
رُسُلًا أُولِي أَجْنِحَةٍ مَثْنَى وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا
يَشَاءُ إِنَّ اللَّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang
menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam
urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat.
Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah
Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. al-Fathir: 1)
Malaikat Makhluk yang Taat
Secara istilah malaikat adalah salah satu jenis makhluk Allah yang
dimuliakan dan selalu taat, patuh kepada-Nya serta mengerjakan semua
tugas-tugas-Nya. Allah berfirman:
وَمَنْ عِنْدَهُ لَا يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِهِ وَلَا
يَسْتَحْسِرُونَ يُسَبِّحُونَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ لَا يَفْتُرُونَ
“Dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada
mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih. Mereka
selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.” (QS. al-Anbiya`: 19-20)
Malaikat Tercipta dari Cahaya
Rasulullah bersabda :
خُلِقَتِ الْمَلاَئِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ
نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُمْ
“Para Malaikat diciptakan dari cahaya, para jin
diciptakan dari nyala api tanpa asap, dan Adam diciptakan dari sesuatu yang
telah dijelaskan sifatnya kepada kalian.” (HR. Muslim, no. 7687)
Unsur-Unsur Keimanan Kepada Malaikat
Dalam hal keimanan kepada malaikat harus ada beberapa unsur berikut ini:
1. Mengimani wujud (keberadaan)nya.
2. Mengimani nama-nama
mereka seperti yang kita kenal sebagaimana yang termaktub di dalam al-Qur’an
dan as-Sunnah, maupun terhadap nama-nama yang tidak kita kenal.
3. Mengimani sifat-sifat
mereka seperti sifat bentuk Jibril yang mempunyai 600 sayap yang menutup ufuk
sebagaimana yang penah dilihat Nabi.
4. Mengimani tugas-tugas
yang diperintahkan Allah kepada mereka yang sudah kita ketahui, seperti
bertasbih, menyembah Allah siang dan malam tanpa merasa letih dan yang lainnya.
Oleh karena itu, keberadaan malaikat, nama-namanya yang Allah dan rasul-Nya
jelaskan, wajib kita imani dan tetapkan, sedangkan yang tidak, kita kembalikan
kepada yang Maha Mengetahui. Begitu pula tugas-tugas atau sifat malaikat yang
dijelaskan oleh Allah dan rasul-Nya, wajib kita tetapkan, sedangkan yang tidak,
maka kita kembalikan kepada-Nya.
Beberapa Contoh Tugas Malaikat
Di antara para Malaikat ada yang mempunyai tugas-tugas tertentu,
sebagaimana yang ditunjukkan dalam al-Qur’an dan sunnah, misalnya:
1. Menyampaikan
wahyu
Allah berfirman, yang artinya, “Dia dibawa turun oleh ar-Ruh
al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di
antara orang-orang yang memberi peringatan.” (QS. asy-Syuara`: 193-194)
2. Meniup sangka
kala di hari kiamat
Allah berfirman, yang artinya, “Kami biarkan mereka di hari
itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi
sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya.” (QS. al-Kahfi: 99)
3. Menjaga dan
Menulis Semua Perbuatan Manusia
Allah berfirman, yang artinya, “Padahal sesungguhnya bagi kamu
ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi
Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang
kamu kerjakan.” (QS. al-Infithar: 10-12)
4. Mencabut Nyawa
Allah berfirman, yang artinya, “Katakanlah, Malaikat maut yang
diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu, kemudian hanya kepada
Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.” (QS.
as-Sajdah: 11)
5. Menjaga Neraka
dan Surga
Allah berfirman, yang artinya, “Orang-orang kafir dibawa ke
neraka Jahannam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka
itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka
penjaga-penjaganya, ‘Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di
antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu
akan pertemuan dengan hari ini?’ Mereka menjawab, ‘Benar (telah datang).’
Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir.
Dikatakan (kepada mereka), ‘Masukilah pintu-pintu neraka Jahannam itu, sedang
kamu kekal di dalamnya.’ Maka neraka Jahannam itulah seburuk-buruk tempat bagi
orang-orang yang menyombongkan diri. Dan orang-orang yang bertakwa kepada
Tuhan dibawa ke dalam Surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka
sampai ke Surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada
mereka penjaga-penjaganya, ‘Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah
kamu! Maka masukilah Surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya.’” (QS. az-Zumar: 71-73)
Buah Iman Kepada Malaikat
Keimanan kepada malaikat juga memberikan buah yang baik di antaranya,
yaitu:
1. Mengetahui keagungan
Allah, kekuatan-Nya, dan kekuasaan-Nya. Kebesaran makhluk pada hakikatnya
adalah dari keagungan sang pencipta.
2. Syukur kepada Allah
atas perhatian-Nya terhadap manusia sehingga menguasai malaikat untuk
memelihara, mencatat amal-amal dan berbagai kemaslahatan yang lain.
3. Cinta kepada para
malaikat karena ibadah yang mereka lakukan kepada Allah.
4. Berusaha untuk selalu
taat dan meningkatkan ketaatan kepada Allah sebagaimana para malaikat
senantiasa taat kepada Allah.
5. Senantiasa menyadari
bahwa setiap apa yang kita lakukan atau kita ucapkan senantiasa ada yang
mencatatnya dengan baik.
6. Merasa takut
dimasukkan ke dalam Neraka, karena penjaga-penjaganya sebagaimana yang Allah
beritakan dalam firman-Nya, yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak
mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS.
at-Tahrim: 6)
Semoga Allah senantiasa mengaruniakan taufiq kepada kita untuk semakin
meningkatkan ketaatan kepada-Nya. Amiin
Referensi
1. At- Tauhid
Lishshoffi ats-tsaniy al-‘Aliy, Tim Ahli Tauhid
2. Syarah Ushulil Iman, Ibnu Utsaimin.
3. Syarah al-Aqidah
al-Wasithiyah, Ibnu Utsaimin, Dll.
Oleh : Amar Abdullah
Tulisan ini
diambil dari www.alsofwa.com dengan
sedikit perubahan.
Tebar dakwah bisa dengan media kaos, kunjungi :
http://www.kaosdakwahislami.id/?reg=tommy.andri
No comments:
Post a Comment