Cinta yang merupakan ibadah ini mengharuskan seorang muslim merendahkan dirinya di hadapan Allah, mengagungkan Allah, yang akhirnya akan membawa seseorang untuk melaksanakan perintah Allah dan juga menjauhi apa yang Allah larang.
Inilah cinta yang merupakan ibadah.
Barangsiapa menyerahkan cinta seperti ini kepada selain Allah maka dia telah berbuat syirik besar.
Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya :
"Dan diantara manusia ada orang-orang yang menjadikan selain Allah sebagai sekutu-sekutu Allah, mereka mencintainya sebagaimana merka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman maka cinta mereka kepada Allah jauh lebih besar." (QS. Al-Baqarah:165)
Adapun cinta yang merupakan tabi'at manusia, seperti cinta keluarga, harta, pekerjaan, dan lain-lain, maka hal ini diperbolehkan selama tidak melebihi cinta kepada Allah.
Apabila seseorang mencintai perkara-perkara tersebut melebihi cintanya kepada Allah, maka dia telah melakukan dosa besar.
Allah berfirman yang artinya :
"Katakanlah: Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluarga kalian, harta kekayaan yang kalian usahakan, perniagaan yang kalian khawatiri kerugiannya, dan juga rumah-rumah tempat tinggal yang kalian sukai, itu semua lebih kalian cintai daripada Allah dan Rasul-Nya, maka tunggulah sampai Allah Subhaanahu wa Ta'aala mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak akan memberi petunjuk kepadda orang-orang fasik." (QS. At-Taubah:24)
Ketika terjadi pertentangan antara 2 kecintaan maka disini akan nampak siapa yang lebih dia cintai.
Dan akan nampak siapa yang cintanya benar dan siapa uyang cintanya hanya sebatas ucapan saja.
Diantara cara memupuk rasa cinta kita kepada Allah adalah dengan :
1. Mentadabburi (memperhatikan)ayat-ayat Al-Quran.
2. Memikirkan tanda-tanda kekuasaan Allah di alam semesta.
3. Mengingat-ingat berbagai kenikmatan yang Allah berikan.
Semoga bermanfaat.
www.bimbinganislam.com
Tebar dakwah bisa dengan media kaos, kunjungi :
http://www.kaosdakwahislami.id/?reg=tommy.andri
No comments:
Post a Comment